Pertemuan Kelompok Tani dalam rangka penerapan teknologi CSA padi dan non padi komponen A ‘’strategic irrigation modernizationand urgent rehabilitation project (SIMURP) KELOMPOK TANI TRI SAKTI DESA GEMEKSEKTI KECAMATAN KEBUME
Gemeksekti-pada hari selasa tanggal 7 Juni 2022 dibalai desa gemeksekti dilaksankan kegiatan Pertemuan Kelompok Tani dalam rangka penerapan teknologi CSA padi dan non padi komponen A ‘’strategic irrigation modernizationand urgent rehabilitation project (SIMURP) KELOMPOK TANI TRI SAKTI DESA GEMEKSEKTI KECAMATAN KEBUMEN
Dalam kegiatan kali ini yang diisi oleh tim dari dinas distapang menjeaskan tentang
I. LATAR BELAKANG
. Kegiatan SIMURP difokuskan pada upaya strategi
Pemerintah untuk mengantisipasi dampak negatif
perubahan Iklim global melalui pelaksanaan
pembangunan Pertanian Cerdas Iklim (CSA);
2. CSA ini dilaksanakan atas dasar Dampak Perubahan
Iklim (DPI) global yang saat ini semakin nyata, dicirikanmeningkatnya suhu udara dll);
3. Perubahan iklim yang ekstrim ini mempengaruhi
kegiatan budidaya pertanian yang menyebabkan
penurunan produktivitas, produksi, mutu hasil
pertanian sehingga berpengaruh dalam upaya
mewujudkan ketahanan pangan nasional;
II. PENGERTIAN CSA
Suatu pendekatan yang mentransformasikan dan mengorientasi ulang sistem produksi pertanian dan rantai nilai pangan, sehingga keduanya mendukung pertanian berkelanjutan yang dapat memastikan ketahanan pangan dalam kondisi perubahan iklim.
III. TUJUAN CSA
a. Meningkatkan Indeks Pertanaman, produktivitas pertanian dan pendapatan
sektor pertanian secara berkelanjutan;
b. Adaptasi dan membangun ketangguhan
(resiliency) terhadap perubahan iklim;
c. Mengurangi dan atau menghilangkan
emisi gas rumah kaca, dimanapun jika
memungkinkan
IV. DUKUNGAN SIMURP PADA KEGIATAN CSA
I. Irigasi Intermittent/Irigasi Macak-Macak
Sistem ini merupakan pengaturan kondisi lahan dlm keadaan kering maupun tergenang secara bergantian
Manfaat :
a. Hemat konsumsi air
b. Tanaman lebih tahan rebah
c. Akar tanaman berkembanga lebih dalam
d. Mengurangi emisi gas metan, carbon dioksida, dan nitrogen dioksida
e. Mengaktifkan jasada renik mikroba
f. Menghambat perkembangan hama
g. Menekan keracunan tanaman akibat akumulasi besi dalam tanah
II. Pemupukan Berimbang
Salah satu upaya untuk memperbaiki unsur hara dalam tanah dan struktur tanah.
Berdasarkan rekomendasi badan Litbang Pertanian, agar dapat memberikan dosis pupuk yang lebih tepat dan efisien dapat untuk kebutuhan tanaman menggunakan perangkat uji tanah sawah/rawa (PUTS/PUTR).
III. Varietas Bibit Unggul
Penggunaan varietas unggul produksi tinggi yang tahan terhadap cekaman dan rendah emisi.
IV. Sistem Kalender Tanam
Alat bantu yang mmberikan informasi tentang prediksi : iklim, waktu tanam, rekomendasi sarana produksi pertanian
V. Penggunaan Bahan Organik
Penggunaan pupuk organik
a. Membuat pupuk organik dapat memanfaatkan limbah jerami, kotoran hewan/limbah lainnya di sekitar
b. Aktivitas dan populasi mikrobiologi dlm tanah meningkat
c. Memperbaiki struktur tanah dan unsur hara dalam tanah
VI. Jajar Legowo
Merupakan teknologi dengan cara mengatur jarak tanam dengan menggunakan bibit muda dan penggunaan benih (2-3 bibit/lubang)
Manfaat :
a. Efektivitas penyerapan hara oleh akar
b. Efektivitas kebutuhan air tanaman
c. Efektivitas sirkulasi udara oleh tanaman
d. Mengurangi gulma
e. Tanaman lebih maksimal menangkap radiasi surya untuk fotosintesis
f. Mengurangi kelembaban udara yang berpengaruh terhadap perkembangan OPT
g. VII. Pengendalian OPT Ramah Lingkungan
h. Tanam Serempak
i. Penggunaan pestisida nabati
j. Penggunaan varietas tahan OPT
k. Pengendalian hayati, fisik, mekanis, dan feromon
l. Mempertahankan dan memperbaiki populasi musuh alami
m. VIII. Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca
n. Pengambilan sampel gas menggunakan peralatan Chamber (Sungkup) yang berfungsi untuk menangkap gas.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dalam bidang pertanian diharapkan kedepanya lebih baik lagi.